Ada yang
tahu Buah Saga? Buah berwarna merah dan berkulit keras ini sering kita
jumpai di pinggir-pinggir trotoar jalan Kota Medan. Sayang, tidak ada
yang tahu apa manfaat buah saga ini, sehingga dibiarkan terbuang di
tanah. Tetapi siapa sangka, buah yang tumbuh di pohon yang tinggi ini
bisa dijadikan makanan lezat.
Pertama :
Temukan dulu pohonnya, biasanya tumbuh di trotoar jalan di kota Medan atau kotamu. Buah saga masih saudara loh dengan pohon petai.
Kedua :
Ambil buahnya yang tergantung di pohon. Jika susah mengambilnya, bisa dijolok pakai galah. Biasanya, buah saga banyak juga yang berjatuhan di tanah sekitar pohonnya. Pilih yang masih merah segar.
Seperti ini buahnya... Ini loh yang disebut namanya Merah Saga...
Ketiga :
Setelah dikutip dan dikumpuli kira-kira setengah kilo beratnya, lalu dicuci bersih. Bisa juga pakai deterjen, tapi takut nanti deterjennya tinggal di kulit buah saga.
Keempat :
Setelah dicuci, siap untuk dimasak dengan cara digongseng. Seperti dibawa ini menggunakan kuali.
Kelima :
Beri satu sendok makan minyak goreng, garam halus 3 sendok makan dan aduk sampai merata hingga hasilnya seperti dibawah ini.
Keenam :
Buah Saga siap dimakan sebagai camilan ketika sedang menonton TV...
Sekitar Buah Saga :
Pada Era 1980 - 1990 an, masyarakat Kampung Aur, yang terletak di Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, gemar memakan buah saga. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa mencari buah saga tersebut di trotoar jalan dan taman kota yang tumbuh.
Setelah buah saga itu dimasak, lalu buah saga itu dijual perbungkus seharga Rp 50 - Rp 100. Untuk rasa, buah saga yang dimasak memiliki rasa seperti kacang goreng dan terasa asin karena diberi garam secukupnya. Tapi kegiatan tersebut sudah tidak ada lagi dijumpai di Kampung Aur.
Nah silahkan dicoba ya...
Selain dimasak, buah saga juga dijadikan hiasan atau lukisan yang diberi tugas oleh guru-guru di sekolah.
Selamat menikmati...